Jakarta ( Berita ) : Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Staf Angkatan Darat sepakat bekerja sama menanamkan rasa nasionalisme dan cinta Tanah Air untuk menangkal paham radikal sejak usia dini.
Kesepakatan kerja sama itu tertuang dalam nota kesepahaman Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Keaksaraan yang ditandatangani Mendiknas Muhammad Nuh dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta di Jakarta, Jumat [29/04].
Mendiknas Muhammad Nuh mengatakan, dalam kerja sama itu Kemendiknas dan TNI Angkatan Darat bersama-sama memberikan pengasuhan, pembimbingan hingga membantu pengembangan potensi dalam berbagai bidang kepada anak usia dini.
“Inti dari pengasuhan, pembimbingan dan pengembangan potensi itu untuk membentuk karakter bangsa sejak usia dini,” katanya. Pembentukan karakter bangsa itu, dilakukan antara lain dengan memperkenalkan bendera negara Merah Putih, lagu-lagu perjuangan dan lainnya.
“Semua itu untuk menumbuhkan rasa cinta Tanah Air, pembentukan karakter bangsa. Dan kerja sama ini tidak semata dilakukan dalam rangkaian TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-86 tetapi akan terus berlanjut,” kata Mendiknas.
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta, kepada ANTARA mengatakan, dengan pendidikan bela negara, cinta Tanah Air sejak usia dini maka bangsa dan negara ini akan memiliki ketahanan terhadap ancaman paham-paham dan ideologi radikal.
“Selama kualitas SDM kita bagus, terutama dari sisi kecintaan terhadap Tanah Air, memiliki karakter bangsa yang kuat, maka paham-paham radikal seperti yang dilakukan gerakan Negara Islam Indonesia itu dapat ditangkal,” katanya.
Tentang apakah kerja sama tersebut tidak terlambat, George mengatakan,”tidak ada kata trlambat untuk sesuatu yang baik,”.
Pelaksanaan TMMD ke-86 TA 2011 dilakukan dalam dua tahap yakni tahap pertama dilaksanakan selama 21 hari sejak 1 Juni 2011 di 61 kabupaten/kota di 71 kecamatan di 112 desa di seluruh wilayah Indonesia.
Jumlah personel yang dikerahkan sebanyak 1 SSK di daerah sasaran di perbatasan RI-Malaysia, 1 SSK di wilayah perbatasan RI-Timor Leste dan 1 SSK di daerah sasaran di wilayah perbatasan RI-Papua Nugini.
“Tiga wilayah perbatasan RI dan negara lain itu menjadi prioritas karena kualitas SDM di wilayah itu relatif tertinggal dibanding di wilayah lain di Indonesia,” kata George menambahkan. Sementara itu, 58 SSK lainnya disebarkan ke wilayah lain di tanah air .
Selain kegiatan nonfisik seperti peningkatan kesadaran berbangsa dan bernegara, kesadaran bela negara, penegakan hukum, disiplin nasional dan lainnya, TMMD ke-86 juga diisi dengan kegiatan fisik seperti perbaikan sarana fasilitas umum dan sosial. (ant )
Mendiknas-Kasad Kerja Sama Tangkal Paham Radikal
Jumat, 29 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar